Jumat, 17 Oktober 2014

kehendak yang baik namun salah



Cerpen
Kehendak Yang Baik Namun Salah

Pada suatu hari terdengarlah suara tangisan dari seorang perempuan karena merasa bersalahnya kepada sang suami.
Dua belas tahun sudah ia hidup bersama dengan suaminya namun mereka tak juga dikaruniai seorang anak.sang istri berkata kepada suamiya”mas,maafkan aku,aku tidak bisa menjadi seorang istri yang baik dan bisa membahagiakanmu,aku sudah gagal mas.aku rela apabila mas mau mencari wanita lain untuk mas nikahi”menarik nafas sang suami menanggapi perkataan istrinya “untuk apa kamu bilang seperti itu?aku tidak pernah merasa kecewa ataupun marah ketika kita sudah bertahun-tahun bersama akan tetapi hasil cinta kita belum berbuah,mungkin memang ini yang terbaik buat kita,TUHAN belum mengaruniai kita anak karna tuhan tau mungkin kita belum sanggup untuk menjaga dan merawat ciptaannya”.sang istri hanya bisa diam mendengar tanggapan sang suaminya.

Setiap hari tak ada yang direnungkan sang istri,hanya rasa bersalahnyalah yang selalu ada dibenaknya sehingga ia mempunyai niat untuk menghindar dan menjauh dari suaminya dengan maksud agar suaminya resah dan jenuh sehingga ada keinginan untuk menikah lagi,akan tetapi karena kuatnya cinta sang suami sikap dan niat istrinyapun ia abaikan.

Sehingga pada suatu pagi ketika mereka hendak sarapan,sang istri berkata lagi pada sang suami”mas,aku sadar mas tidak akan bahagia dengan pernikahan kita tanpa adanya buah hasil dari cinta kita,aku mau mas sekarang menikah lagi supaya mas bisa mempunyai seorang anak,aku rela mas meskipun anak itu terlahir dari perempuan lain aku terima”. Sekarang sang suami tidak bisa menyanggah ataupun menanggapi dari keinginan sang istri yang sangat kuat itu.”pergilah mas,cari wanita yang bisa mas nikahi dan bisa memberikan mas anak”lagi-lagi sang istri berkata.

Tidak ada lagi yang bisa dilakukan sang suami,karena cintanya yang sangat besar kepada istrinya dan tidak mau istrinya terus-terusan menangis maka ia akan memenuhi dan mengabulkan permintaan sang istri.



Pada suatu ketika akhirnya sang suami menemukan perempuan yang bernama Ranty dan iapun mau menjadi istrinya serta mau menyerahkan bayinya kepada suaminya bersama istri yang sudah diketahui sebelumnya. Mereka tinggal dalam satu rumah,sang istri sangat akrab dengan ranty apalagi ia sudah tau bahwa Ranty sekarang sudah mengandung anak dari suaminya.

sang istri rela melakukan dan mengabulkan setiap apa yang dinginkan oleh Ranty demi keselamatan dan kesehatan janin yang ada pada kandungan Ranty. Sang suami hanya bisa melihat apa yang dilakukan istrinya kepada istri keduanya itu.

Sembilan bulan sudah Ranty hamil dan akhirnya ia melahirkan di salah satu rumah sakit yang terletak di kawasan tempat mereka tinggal. Betapa bahagianya sang suami dan istrinya melihat bayi yang dilahirkan ranty akan segera memanggilnya papa dan mama.tidak lama kemudian persalinanpun selesai dan mereka pulang bersama-sama, entah kenapa di pikiran Ranty terbesit sesuatu yang bertentangan dari perjanjian yang ia buat bersama keluarga suaminya itu.

hingga pada waktunya tiba istri dari suaminya itu ingin meminta dan menggendong anak Ranty dengan suaminya itu. Tiba-tiba Ranty menepis”tidak,,aku tidak akan menyerahkan bayi ini kepada kalian”tapi kenpa Ranty?kamu sudah janji mau memberikan bayi itu kepada kami”kata sang suami.”iya itu dulu,sekarang tidak lagi.aku yang mengandungnya selama sembilan bulan,aku yang melahirkannya dengan mempertaruhkan nyawaku,dan sekarang dengan mudahnya kalian mau merebut anak ini dariku?lebih baik aku pergi dari sini sekarang,dan kalian  jangan macam-macam untuk mengambil bayi ini dariku”. Ranty?Ranty? Tunggu Ranty,sang suami mencoba menahannya supaya tidak pergi namun sia-sia.

Sang istri hanya bisa menangis,menangis dan menangis.”sudahlah,,jangan menangis lagi,memang kita sudah di takdirkan hidup bersama tampa adanya seorang putera”sang suami mencoba menghibur istrinya. “maafkan aku mas,aku kira dengan kita memiliki anak meskipun dari perempuan lain kita akan bahagia,ternyata aku salah mas, maafkan aku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar