Sabtu, 22 November 2014

puisi relief



KETIKA
Perempuan didompet dalam laci
Perempuan berparas matahari
Perempuan yang mencairkan gairah di ubun ubun mu
Yang sepi
Perempun yang menyulap resahmu
Jadi nyanyi
Perempuan yang sempurnakan rindumu
Jadi puisi
Perempuan yang datang dari riwayat kenangan dan mimpi
Perempuan itu lalu ku beri nama benci




            Semangat Cita-CitaKuJauh sunyi pelosok desa
Tak pernahku mengeluh kesah
Satu keinginanku
Menggebudlam hatiku
Oh…. Tuhanku
Untuk meraih Cita-cita mulai
Tuk mengharumkan nama bangsa dan negara
Semangat belajar yang menggebu
Membuat hatiku selalu berkata
Semangat, semangat dan semangat
Supaya kelak nanti
Aku bisa meraih prestasi dan ilmu

               


Bahasa Indonesia
Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa
Ya Indonesia
Disitulah Bahasa Melayu berubah nama
Menjadi Bahasa Indonesia yang telah kitaketahui saat ini
Bahasa Indonesia seiring waktu semakin berkembang
Menjadi Bahasa nan Mandiri, Mulailah terpisah
Namun akar tetaplah sama dengan rerumpun
Hanya namanya dan sejarah yang memisahkan
Namun dibalik kerudung banggaku
Aku masih menyimpan segenggam duka
Semakin berkembang Bahasa persatuanku
Namun semakin hancurlahdia…
Serbuan-serbuan kosa kata dari Bahasa Adikuasa
Makin mencabik-cabik Bahasaku
Makin kacau balau Bahasa ku
Jangan  sampailah Bahasa ku hilang
Jaman memang tak bisa dihalang
Namun kapankah kita bangga Prancis pada Bahasanya?
Masih malukah kita pada Bahasa sendiri?
Kapankah kita menganggap Bahasa Indonesia
Sebagai Kebanggaan

                Indonesia Mulia
Indonesia tanah yang Mulia
Tanah kita yang kaya…
Saya Bangga jadi Bangsa Indonesia
Disinilah aku berada untuk Slama-lamanya…
Indonesia Tanah Pusaka
Saya bangga jadi Bangsa Indonesia…
Marilah kita mendo’akan Indnesia Bahagia…
Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya, Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya…
Indonesia tanah yang suci
Tanah kita yang sakti…
Disanalah saya berdiri
Menjaga ibu sejati

                Untuk yangterbaik
Dalam goresan takdir terkuak sudah
Hadir lentera kala saram mendera dunia
Sebelum seluruh semesta tertata bertahta
Cahaya mu telah dalam pengakuan sang pencipta
Titah suci yang kau emban, berhasil merubah jaman
Jurang kelam Kejahiliyahan menjadi taman
Yang berhiaskan Islam dan Iman
Kini Kami telah melangkah pada alur Tuhan
Setelah berpaling kami sesat bersama Innatsa
Itu semua karna mu…
Kami menjadi berbahaya dari hina nya dunia
Menjadi baiduwi indah ilahi
Dan menjadi umat terbaik di bumi
Itu semua karenamu
Karena jasa dan perjuangangamu
Hingga kini
Dunia menaruh enggan padamu
Menanggalkan ungkapan indh untukmu
Berupa butir untai nada syahdu
Yang tersurat tersirat dalam bait sholawat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar