Kamis, 18 September 2014

PANDANGAN PERTAMAKU



 “PANDANGAN PERTAMA”
              Pertama aku lihat dia, aku langsung melihat matanya yang begitu indah untuk ku pandangi. Waktu pertama aku ketemu dia di masjid. Awalnya aku dan adik sepupuku (mia) sholat tarawih berjama’ah, selesai sholat aku dan adik ku mau pulang, tiba2 di depan pintu gerbang ada seorang laki2 ganteng, dia mengenakan taqwa putih, peci putih, orangnya tinggi tapi orangnya sedikit cuek. Dia nitip salam lewat orang yang aku kenal, Awalnya aku biasa saja tanpa menghiraukan salam dari dia. Karna menurut ku, mana mungkin dia suka ama aku. Waktu itu aku melihat dia di depan pintu, aku diam2 menatapnya. Aku nanya sama salah satu temen ku, namanya sipol. Aku sedikit kecewa karna sudah hamper setangah bulan dia tidak pernah sholat tarawih di masjid itu, hatiku bimbang apakah dia akan menghilang begitu saja padahal, baru saja aku membuka pintu hatiku untuk dia. Entah mengapa hati ini selalu bertanya di manakah dia, aku rindu dia. Munkin inilah takdir cintaku” bertepuk sebelah tangan” aku sadar, aku tidak akan pernah bisa untuk memilikinya karna aku hanya seorang wanita yang lemah dan tak berdaya.
Sedangkan dia orangnya cakep, anak orang terhormat yaitu anaknya kyai, orangnya juga baik dan tidak sombong. Suatu ketika hp ku berdering tak kirain dari temenku, eh ternyata sms itu dari sipol. Aku sungguh senang dengan dia sms ke aku. Inilah yang aku tunggu2 selama ini, entah dari mana dia tau nomer ku, tapi aku tidak peduli akan hal itu. Kurang dari lima hari dia pamit kalo dia mau berankat ke pondok. Dengan perasa’an sedih aku mengucapkan kata selamat tinggal dan sampai ketemu tahun depan. Tapi sebelum dia berangkat, dia mengatakan kalo dia suka sama aku dengan segala kata2 dan basa basi dia katakana. Aku hanya terdiam mendengar itu karna aku tahu mana mungkin dia suka sama aku. Sampai pada akhirnya dia mengatakan “maukah kamu menjalani sebagian hidupmu bersamaku”. Aku bingung harus menjawab apa, aku minta waktu tiga hari untuk menjawabnya dan dia pun menyetujuinya. Setelah beberapa hari aku kebingungan mau jawab apa. Kini tiba saatnya aku harus menjawab pertanyaan itu. Tanpa kata2 lain aku menjawab “iya”. Kini kisah cinta kami berjalan selama 3 tahun lebih dengan segala rintangan dan hambatan.    
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar