Suatu
hari aku sedang bermain dengan adek-adekku saat itu aku ingin sekali
melanjutkan untuk balajar sepeda motor seperti hari kemaren, namun kemaren aku
belajar bersama kakakku, dengan sabar kakakku mengajariku dengan perlahan
hingga aku sedikit dapat mengendarai sepeda motor.
Menyetirnya
sendiri meskipin masih ugal-ugalan, kakak ku masih mengawasiku dan gonceng di
belakangku. Seketika seperti aku mau jatuh, kakakku menahan aku supaya aku
tidak jatuh dan pada hari selanjutnya aku ingin sekali mengendarai sepeda
motor.
Namun,
terlihat tak ada seorang pun yang ada untuk mengajariku seperti hari
kemaren.kakakku berangkat kuliah, ibuku sibok dengan pekerjaannya, dan ayahku berangkat bekerja.
Akhirnya,
aku memberanikan diri dan nekat untuk mengendarai motor sendiri. Adik-adikku
menangis memaksaku agar aku memboncengnya. Sehingga dengan sangat terpaksa aku
menuruti permintaannya.
Awalnya,
aku dapat mengendarai sepeda motor dengan stabil tanpa gangguan apapun. Namun,
lama kelamaan sepertinya aku mengendarai sepeda motor dengan keadaan tidak
seimbang dikarenakan adikku bergurau dibelakang dan motorku ugal-ugalan, dan
terjatuh ke sawah. Adikku menangis, aku kebingungan, tidak ada seorangpun yang
dapat dimintai pertolongan sedangkan adikku terus menangis membuatku semakin
bingung,untungnya ada seorang yang lewat didepanku dan menolong kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar